Thursday, 26 Mar 2020
Otocoid, Jakarta - Mundurnya Chevrolet di Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan bagi para konsumennya. Salah satu yang sering dipertanyakan adalah bagaimana nasib perawatan kendaraan mereka.
Menjawab hal tersebut, Chevrolet mengatakan pihaknya akan menjamin layanan service dan ketersediaan suku cadang di jaringan bengkel resminya yang secara nasional berjumlah 26 bengkel di seluruh Indonesia.
Seperti yang disampaikan oleh Dadan Ramadhani, selaku Customer Care and Aftersales Service Director, GM Indonesia pada November 2019 lalu. Melalui siaran resmi yang diterima redaksi Oto.co.id, Dadan menyampaikan kepada para pelanggan dan pemilik kendaraan Chevrolet agar tidak perlu khawatir mengenai layanan purna jual Chevrolet.
“General Motors Indonesia masih eksis untuk memberikan layanan warranty dan purna jual. Kami akan tetap setia melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia. Kami juga akan terus bekerjasama dengan seluruh jaringan dealer untuk mendukung kelancaran peralihan dan persiapan purna jual,” ujar Dadan.
Untuk memudahkan, Chevrolet pun telah mengumumkan jaringan dealer dan bengkel yang dapat dikunjungi konsumen untuk melakukan service rutin maupun perbaikan mobil Chevroletnya. Berikut adalah tautan resmi dari website Chevrolet Indonesia https://m.chevrolet.co.id/shopping-tools/locate-dealer/locate-a-car-dealer.html.
Seperti diketahui, General Motors (GM) resmi menghentikan aktivitas penjualan merek Chevrolet di Indonesia. Hal itu dilakukan tidak lama setelah President GM Asia Tenggara, Hector Villarreal, mengatakan penjualan Chevrolet di Indonesia dinilai tidak menguntungkan bagi perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu.
"Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan," kata Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, seperti yang diwartakan Kumparan (28/10).


Atas laporan tersebut, maka Chevrolet Indonesia pun menyatakan mundur dari Indonesia. Rencananya penghentian secara penuh akan dilakukan mulai akhir Maret 2020.