Hubungi Kami

  • Telp : 1500 686
  • |
  • Email : cs@oto.co.id

Mengenal Teknologi Plug-In Hybrid Mitsubishi Dan Persiapan Kepemilikannya

Otocoid, Tangerang - Mitsubishi Outlander PHEV jadi salah satu pionir kendaraan elektrifikasi yang dijual. Diluncurkan resmi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Outlander PHEV ini menawarkan sistem kombinasi jantung elektrik dan jantung mekanis.

 

MMKSI menghadirkan EV Corner sebagai sarana edukasi mengenai dan sistem PHEV. Terdapat 1-unit prototipe perangkat sistem PHEV yang dapat dinikmati pengunjung dengan fokus perangkat utama dan cara kerja dari sistem PHEV. Referensi pemanfaatan tenaga listrik Outlander PHEV juga dihadirkan dalam konsep outdoor activity sesuai dengan tagline “Drive your Ambition”.

 

Lalu bagaimana mekanisme pengisian dan perawatan baterai jika kita mau beli Outlander PHEV ini? Pada sesi khusus wawancara dengan sejumlah wartawan, MMKSI mengatakan jika setiap pembelian Mitsubishi Outlander PHEV sudah mendapatkan paket perawatan gratis selama tiga tahun atau 50 ribu KM. Selain itu, konsumen juga mendapat perangkat home charger termasuk gratis layanan instalasi.

 

Kemudian jika ada pertanyaan berapa lama harus mengisi baterai mobil ini? Boediarto selaku Head of Technical Service & CS Support Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengatakan jika dalam tiap pembelian, konsumen mendapatkan charger dengan jenis normal, alias bukan yang quick charge.

 

"Yang dianjurkan itu adalah untuk merawat baterainya sendiri adalah normal charging, yaitu dicas semalaman, dibanding quick charge. Baterai yang sering quick charge itu bisa memperpendek umur baterai," kata Boediarto di arena ICE BSD, Tangerang, Kamis (25/7).

 

 

Sedangkan untuk instalasi home charger, Boediarto menambahkan jika rumah konsumen harus punya daya listrik minimal 3.600 watt. Selain itu, rumah konsumen juga wajib memiliki pentanahan atau grounding yang baik untuk menghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah apabila terjadi kebocoran isolasi atau korslet, sehingga tidak membahayakan si konsumen.  

 

"Outlander PHEV butuh sekitar 3.600 watt, kalau misalnya punya rumah AC 1 PK ada 10 unit, berarti kalau AC hidup semua di rumah itu butuh kira-kira 10.000 watt, tapi kalau tidak hidup semua AC-nya, sanggup untuk ngecas PHEV," papar Boediarto.

 

Selanjutnya, mengenai harga dan pemesanan. Hingga hari ke-8 pameran GIIAS 2019 berlangsung, Outlander PHEV belum ada yang memesan meski keran pemesanan sudah terbuka lebar. Hal tersebut menjadi kendala lantaran model ini belum memiliki harga yang pasti, namun diperkirakan bakal menyentuh Rp 1,2 - Rp 1,3 miliar.
(Auditya/Otocoid)




related news