Hubungi Kami

  • Telp : 1500 686
  • |
  • Email : cs@oto.co.id

Kupas Tuntas Perbedaan Hyundai Ioniq Versi Retail Dan Fleet

Otocoid, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) belum lama ini meluncurkan Hyundai Ioniq Electric untuk diniagakan di Indonesia. Sejatinya, Ioniq yang ada di Indonesia sebenarnya tersedia dalam dua target market yakni untuk segmen retail maupun fleet.

 

Untuk harga, Ioniq Electric versir retail ditawarkan dalam dua varian yakni Prime dan Signature masing-masing berlabel harga Rp 624,8 juta dan Rp 674,8 juta dalam kondisi on the road untuk wilayah Jakarta, sementara versi fleet ditawarkan dengan label harga Rp 569 juta off the road. Selain harga, apa saja yang membedakan Ioniq Electric versi fleet dan retail?

 

Ioniq versi fleet pada dasarnya diperuntukan sebagai penunjang kinerja sebuah perusahaan. Di Indonesia, Ioniq pun telah digunakan oleh konsumen fleet yang merupakan salah satu perusahaan transportasi online di Indonesia. Karena penggunaannya, fitur dan sejumlah komponen Ioniq versi fleet harus dipangkas demi menekan bujet pembelian unit.

 

Dari eksterior, lampu utama dan lampu kabut tidak menggunakan teknologi LED seperti yang tersedia di versi retail, melainkan masih menggunakan proyektor halogen. Meski demikian, teknologi LED masih disematkan pada daytime running light (DRL) plus lampu belakang kombinasi teknologi LED.

 

Pada Ioniq fleet, kamera parkir di belakang pun absen untuk menekan budget. Tapi, perangkat pengereman dan stabilitas tak kalah lengkap dengan versi retail. Untuk versi fleet terpasang Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) serta Hill-start Assist Control (HAC). Airbag pun ditanam hingga tujuh titik untuk perlindungan optimal terhadap seluruh penumpang.

 

 

Sementara itu, fitur yang tak tersedia pada Ioniq fleet adalah ventilated seat (hangat / sejuk), drive mode select (Eco, Eco +, Comfort, Sport). Ada juga fitur Rear View Monitor with Dynamic Parking Guides, Parking Distance Warning, Blind spot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, Tire Pressure Monitoring System, Electric Seat Adjustment serta Smartphone Wireless Charger.

 

Meski terdapat beberapa perbedaan pada sisi kelengkapan fitur, namun sumber energi untuk menggerakkan motor listrik masih sama yakni berasal dari baterai lithium-ion polimer berkapasitas 38,3 kWh. Estimasi jarak tempuh Ioniq mencapai 373 km (berdasarkan pengujian NEDC) dan 311 km (metode WLTP) dalam sekali pengisian daya.

 

Untuk pengisiannya sendiri, jika memakai charger on-board standar 7,2 kW membutuhkan waktu 6 jam. Namun, penggunaan fast-charging 50 kW, hanya memakan waktu 57 menit dari nol ke 80 persen seperti yang disediakan Hyundai Rest Area KM 519A dan KM 519B Sragen.

 

Selain infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, Hyundai Indonesia juga turut menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik yang tersebar di semua dealer resmi Hyundai serta beberapa titik hasil kerja sama bersama mitra seperti di area Alam Sutera, Bintaro, Sunter, Radio Dalam, Tendean, Cilandak, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Denpasar, Palembang dan Padang.

 

Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki Hyundai Ioniq Electric baik untuk keperluan pribadi atau pun fleet secara kredit, segera ajukan permohonannya pada tautan berikut ini https://www.oto.co.id/precustomercf




related news