Hubungi Kami

  • Telp : 1500 686
  • |
  • Email : cs@oto.co.id

Banyak Yang Mau Beli, Suzuki Malah Tutup Keran Pemesanan Jimny

Otocoid, Jakarta – Setelah penantian panjang, Suzuki Jimny generasi terbaru akhirnya diluncurkan pada Juli 2019 lalu. Kehadirannya pun mendapat sambutan sangat baik apalagi dengan banderol mulai Rp 300 jutaan yang  membuatnya sangat menarik untuk dipinang. Namun, kondisi ini justru membuat Suzuki Indonesia kewalahan. Lantaran sulit untuk memenuhi semua permintaan.

 

Membludaknya permintaan bahkan memunculkan fenomena menarik. Soalnya, dari banyak pemberitaan, konsumen dikabarkan harus menunggu masa inden cukup lama. Bahkan waktunya mencapai empat tahun baru bisa memilikinya.

 

Hal ini membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengambil langkah tegas, dengan menghentikan penerimaan pemesanan. Menurut Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS, pihaknya sudah meminta jaringan dilernya menyetop pemesanan atau inden. Tujuannya agar konsumen tak merasa kecewa, lantaran inden yang tak jelas dan terlampau lama. "Suara kami masih sama dari Oktober lalu. Tolong jangan terima inden Jimny dulu," ungkapnya.

 

Ia tak menampik, sering dapat informasi dari diler, ada konsumen yang memaksa memesan. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk memenuhinya. Suzuki Indonesia memang mengalami keterbatasan dalam mendistribusikan Jimny. Pasalnya, kuota yang didapat pabrikan berlambang S itu untuk Jimny sangat terbatas, hanya 50 unit per bulan. Itu pun dibagi-bagi ke puluhan dilernya di Tanah Air. Walau begitu, pengiriman tetap berjalan normal.

 

"Ada beberapa diler yang laporan kalau konsumennya maksa. Kalau mereka maksa, kami tidak bisa. Karena delivery-nya agak susah. Dari Agustus, sudah enam bulan. Kalau rata-rata 50, kemungkinan 400-an yang sudah terkirim. Yang belum ya, tergantung di beberapa diler, ada yang berapa lama," jelasnya lagi.

 

Unit yang diberikan tak ke sembarangan konsumen. Ya, tahun lalu Donny sempat mengungkapkan, pihaknya mengimbau ke diler untuk memberi prioritas pelanggan loyal. Artinya mereka yang secara historical pernah punya mobil Suzuki beberapa kali bakal didahulukan. Namun, tanpa menutup pintu untuk konsumen baru yang memang tertarik membeli Jimny.

 

Jimny sendiri saat ini masih harus diimpor dari Jepang, karena pembuatannya hanya dilakukan di sana. Kapasitas produksi pun terbatas, 5 ribu unit sebulan. Jumlah itu dibagi-bagikan ke banyak negara, termasuk Indonesia. Jadi, tak cuma di sini Suzuki kesulitan memenuhi permintaan.

 

Wacana melokalisasi Jimny sebenarnya sudah digulirkan Suzuki sejak tahun lalu. Mereka telah berbincang dengan prinsipal untuk mewujudkannya. Apalagi, mesin yang digendong Jimny versi global, sama dengan punya Ertiga.

 

Namun, sampai saat ini belum membuahkan hasil, Suzuki Indonesia mengaku masih menunggu keputusan. Bila ini terjadi, tentunya bakal sangat menguntungkan Suzuki dan pelanggan Tanah Air. "Belum dapat keputusan secara detail (produksi lokal). Kita mau sekali," jelasnya.




related news